Pertanyaan:
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Ustadz, apakah benar jika kita makan makanan yang haram maka ibadah selama 40 hari tidak diterima? Bagaimana hukumnya jika ada orang yang sempat membeli makanan dari penjual tersebut. Namun ia tidak tahu kalau makanannya tidak halal?
Jawaban Ustadz: Farid Nu’man Hasan Hafizhahullah
وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته
Yang ada dalam hadits shahih:
1. Makan, minum, pakaian, yang haram. Maka doanya tidak diterima.
2. Minuman keras, shalatnya tidak diterima 40 hari 40 malam.
3. Datang ke dukun dan percaya kepadanya, shalatnya ditolak 40 hari 40 malam.
Ada pun orang yang makan minum haram, ditolak amal-amalnya 40 hari 40 malam, tidak ada dasarnya, apalagi jika tanpa sepengetahuan dirinya.
Allah ﷻ berfirman:
رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذۡنَآ إِن نَّسِينَآ أَوۡ أَخۡطَأۡنَاۚ
“Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan (tdk kami ketahui, tidak sengaja).” (QS. Al-Baqarah, Ayat 286)
Dalam hadits:
إِنَّ اللَّهَ تَجَاوَزَ عَنْ أُمَّتِي الْخَطَأَ وَالنِّسْيَانَ وَمَا اسْتُكْرِهُوا عَلَيْهِ
Sesungguhnya Allah membiarkan kesalahan umatku yang: salah (tidak sengaja, tidak tahu), lupa, atau dipaksa utk melakukan kesalahan. (HR. Ibnu Majah no. 2043, shahih)
Demikian. Wallahu a’lam
