Home LAIN-LAIN AL FADHAA-IL

Sejarah dan Keutamaan Al Aqsha serta Kewajiban Melindunginya (Bag. 3)

288
SHARE

? Shalat di Dalamnya Bernilai Ratusan Kali di Masjid Lain, kecuali Masjidil Haram dan Masjid An Nabawi

Sebenarnya ada beberapa riwayat yang berlainan berkenaan   keutamaan shalat di dalamnya. Ada yang menyebut 1000 kali, 500 kali, dan 250 kali lebih utama dibanding masjid biasa.
Dari Abu Dzar Radhiallahu Anhu, ketika kami sedang berada di sisi Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, kami bertanya: Lebih utama mana, shalat di masjid Rasulullah atau di Masjid Al Aqsha?”

Beliau bersabda:

صلاة في مسجدي هذا أفضل من أربع صلوات فيه

“Shalat di masjidku ini lebih utama empat kali lipat dibanding shalat di dalam Masjidil Aqsha.” (H.R. Al Hakim 4/509. Katanya: isnadnya shahih, dan disepakati oleh Adz Dzahabi)

Ini menunjukkan, shalat di Masjid Al Aqsha adalah ¼ kali nilainya shalat di Masjid Nabawi. Jika Masjid Nabawi bernilai 1000 kali shalat di masjid biasa, maka nilai shalat di Masjid Al Aqsha adalah 250 kali shalat di masjid biasa.

Sementara dalam riwayat Maimunah disebutkan bahwa shalat di Masjid Al Aqsha sama dengan 1000 shalat di masjid biasa, ada pun dalam riwayat Abu Darda disebutkan 500 kali lipat. Syaikh Al Albani Rahimahullah mengatakan:

فيقال : إن الله سبحانه وتعالى جعل فضيلة الصلاة في الأقصى مائتين وخمسين صلاة أولا ثم أوصلها إلى الخمسمائة ثم إلى الألف فضلا منه تعالى على عباده ورحمة . والله تعالى أعلم بحقيقة الحال

“Maka disebutkan: Sesungguhnya Allah Ta’ala pada awalnya  menjadikan fadhilah shalat di Al Aqsha adalah 250 kali, kemudian menaikkannya menjadi 500 kali, kemudian menjadi 1000 kali, sebagai keutamaan dan rahmat dariNya untuk hamba-hambaNya. Allah Yang Maha Tahu hakikat keadaannya. (Syaikh Al Albani, Ats Tsamar Al Mustathab fi Fiqhis Sunnah wal Kitab, Hal. 549.  Cet. 1, Ghiras Lin Nasyr wat Tauzi)

? Masjidil Aqsha dan Sekitarnya adalah Diberkahi

Allah Taala berfirman:

سُبْحَانَ الذى أسرى بِعَبْدِهِ لَيْلاً مّنَ المسجد الحرام إلى المسجد الاقصى الذى بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ ءاياتنا إنَّهُ هُوَ السميع البصير

“Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hambaNya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Q.S. Al Isra (17): 1)

Berkata  Imam Ali Asy Syaukani Rahimahullah tentang makna telah Kami berkahi sekelilingnya:

بالثمار والأنهار والأنبياء والصالحين ، فقد بارك الله سبحانه حول المسجد الأقصى ببركات الدنيا والآخرة

“Dengan buah-buahan, sungai, para nabi dan shalihin, maka Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memberikan keberkahan di sekitar Masjid Al Aqsha dengan keberkahan dunia dan akhirat. (Imam Asy Syaukani, Fathul Qadir, 4/280. Mawqi Ruh Al Islam)

(Bersambung)

✍ Ust. Farid Nu’man Hasan Hafizhahullah