Home TJ FIQIH IBADAH TJ FIQIH THAHARAH

Buang Air Kecil di Tengah-Tengah Mandi Wajib, Bagaimana Status Mandinya?

11
SHARE

Pertanyaan:

Ustadz, kalau mandi junub kan berwudhu dulu, waktu mandi ternyata buang air kecil, setelah mandi perlu wudhu lagi apa tidak kalau mau shalat? (Hekso Sarjanto, Kutai Kartanegara)

Jawaban Ustadz Farid Nu’man Hasan Hafizhahullah:

Bismillahirrahmanirrahim.

Keluarnya air seni baik sengaja atau tidak, adalah pembatal wudhu berdasarkan ijma’, dan bukan pembatal mandi wajib. Maka teruskan mandi dan ulangi wudhu. Jadi kencing saat itu, tidak mengharuskan mengulang mandinya, lanjutkan saja, dan ulangi wudhunya.

Syaikh Muhammad Shalih al Munajjid berkata:

خروج الريح من نواقض الوضوء لا من نواقض الغسل ، وعليه : فمن لمس فرجه أو تبول أو أخرج ريحا أثناء غسله فإنه يتم غسله ، ويتوضأ بعده .

Buang angin termasuk pembatal wudhu, bukan pembatal mandi, oleh karena itu di saat seseorang memegang kemaluan, kencing, atau buang angin, ketika mandi maka sempurnakan mandinya dan ulangi wudhunya. (Al Islam Su’aal wa Jawaab No. 49693)

Demikian. Wallahu A’lam.