Home KONSULTASI SYARIAH TJ AQIDAH

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tidak Pernah Merasa Benar?

15
SHARE

Pertanyaan:

Assalamualaikum, Ustadz. Ada penceramah yang mengatakan Nabi Muhammad tidak pernah merasa dirinya benar, dan Islam bukan agama sempurna. Itu bagaimana ya? Mohon penjelasanya. Jazaakumullahu khair.

Jawaban Ustadz Farid Nu’man Hasan Hafizhahullah:

Wa’alaikumussalam wa Rahmatullah wa Barakatuh

Bismillahirrahmanirrahim.

Akar pemikiran ucapan seperti ini adalah paham pluralisme, yaitu paham yang meyakini semua agama sama benarnya dan sama-sama penghuni surga. Sehingga sebuah agama tidak boleh merasa paling benar. Paham ini sudah difatwakan haram oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada tahun 2005.

Adapun pernyataan orang tersebut, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tidak pernah merasa dirinya benar, itu adalah dusta atas nama Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dengan dusta yang paling buruk.

Allah Ta’ala berfirman:

كَبُرَتۡ كَلِمَةٗ تَخۡرُجُ مِنۡ أَفۡوَٰهِهِمۡۚ إِن يَقُولُونَ إِلَّا كَذِبٗا

Alangkah jeleknya kata-kata yang keluar dari mulut mereka; mereka hanya mengatakan (sesuatu) kebohongan belaka. (Q.S. Al-Kahfi, Ayat 5).

Sungguh, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam telah menegaskan tentang kebenaran dirinya, dan kebenaran risalahnya. Sebagaimana hadits shahih:

اكْتُبْ فَوَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ مَا خَرَجَ مِنِّي إِلَّا حَقٌّ

Tulislah, demi yang jiwaku ada di tangan-Nya, tidaklah yang keluar dari diriku kecuali hanyalah kebenaran. (H.R. Ahmad No. 6510. Syaikh Syuaib al Arnauth mengatakan: shahih. Ta’liq Musnad Ahmad, 11/58).

Dalam hadits lainnya, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam juga menegaskan tentang petunjuk yang dibawanya adalah sebaik-baiknya petunjuk:

إِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ وَأَحْسَنَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ..

Sebenar-benarnya perkataan adalah firman Allah, dan sebaik-baiknya petunjuk adalah petunjuk Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam… (H.R. An Nasa’i No. 1578, dishahihkan oleh Imam Ibnu Khuzaimah)

Al Qur’an juga menegaskan tentang kebenaran risalah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Allah Ta’ala berfirman:

هُوَ ٱلَّذِيٓ أَرۡسَلَ رَسُولَهُۥ بِٱلۡهُدَىٰ وَدِينِ ٱلۡحَقِّ لِيُظۡهِرَهُۥ عَلَى ٱلدِّينِ كُلِّهِۦ وَلَوۡ كَرِهَ ٱلۡمُشۡرِكُونَ

Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya dengan petunjuk (Al-Qur’an) dan agama yang benar untuk diunggulkan atas segala agama, walaupun orang-orang musyrik tidak menyukai. (Q.S. At-Taubah, Ayat 33)

Ayat lainnya:

هُوَ ٱلَّذِيٓ أَرۡسَلَ رَسُولَهُۥ بِٱلۡهُدَىٰ وَدِينِ ٱلۡحَقِّ لِيُظۡهِرَهُۥ عَلَى ٱلدِّينِ كُلِّهِۦۚ وَكَفَىٰ بِٱللَّهِ شَهِيدٗا

Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar dimenangkan-Nya terhadap semua agama. Dan cukuplah Allah sebagai saksi. (Q.S. Al-Fath, Ayat 28)

Adapun tentang kesempurnaan Islam, Allah Ta’ala berfirman:

ٱلۡيَوۡمَ أَكۡمَلۡتُ لَكُمۡ دِينَكُمۡ وَأَتۡمَمۡتُ عَلَيۡكُمۡ نِعۡمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ ٱلۡإِسۡلَٰمَ دِينٗاۚ

Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agamamu. (Q.S. Al-Ma’idah, Ayat 3).

Semoga Allah Ta’ala berikan istiqamah dan hidayah kepada kita semua, dan melindungi kita dari a’immatu mudhillin.

Wallahul Muwaffiq Ilaa Aqwamith Thariq.