Home TJ FIQIH TJ FIQIH JENAZAH

Beras Ta’ziah untuk Panti Asuhan

193
SHARE

Pertanyaan:

Saya dapat beras dari pelayat. Bolehkah berasnya saya sumbangkan ke panti asuhan?

Jawaban Ustadz Farid Nu’man Hasan Hafizhahullah:

Dalam pertanyaan tidak disebut pelayat apa yang dimaksud. Tapi, perkiraan kami adalah pelayat ta’ziyah. Biasanya di negeri kita para pelayat memberikan bantuan kepada keluarga mayit, baik berupa tenaga, makanan, dan uang. Ini memang sunnah, sebagaimana yang dianjurkan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam kepada sahabatnya untuk keluarga Ja’far, di saat wafatnya Ja’far bin Abi Thalib Radhiallahu ‘Anhu.

Kemudian, apakah boleh sumbayangan pelayat itu disumbangkan ke panti asuhan?

Sedekah dari para pelayat pada prinsipnya adalah milik si mayit dan keluarganya, sebaiknya dipakai dulu untuk kepentingan mayit; seperti biaya kafan, pemandian, penguburan, dan sebagainya. Jika mayit punya utang maka bisa dibayar dengan harta peninggalannya (tirkah), dan juga tambahan uang pelayat. Intinya, manfaatkan dulu untuk pengurusan jenazah.

Jika semua sudah dilaksanakan, dan uangnya masih ada, maka tidak masalah dana itu disedekahkan kepada fakir miskin, dengan maksud pahalanya buat si mayit. Ini boleh, dan sampai manfaatnya kepadanya, berdasarkan sunnah dan ijma’.

Dari Sa’ad bin ‘Ubadah Radhiallahu ‘Anhu, katanya:

قلت يا رسول الله إن أمي ماتت أفأتصدق عنها قال نعم قلت فأي الصدقة أفضل قال سقي الماء .

“Aku berkata: Wahai Rasulullah, sesungguhnya ibuku wafat, apakah aku bersedekah untuknya? Beliau menjawab: “Ya”. Aku berkata: “Sedekah apa yang paling afdhal?” Beliau menjawab: “Mengalirkan air.” (H.R. An Nasa’i No. 3664, Ibnu Majah No. 3684. Shahih. Shahih wa Dhaif Sunan An Nasa’i No. 3664)

Imam An Nawawi Rahimahullah menjelaskan tentang maksud hadits di atas:

وَفِي هَذَا الْحَدِيث جَوَاز الصَّدَقَة عَنْ الْمَيِّت وَاسْتِحْبَابهَا ، وَأَنَّ ثَوَابهَا يَصِلهُ وَيَنْفَعهُ ، وَيَنْفَع الْمُتَصَدِّق أَيْضًا ، وَهَذَا كُلّه أَجْمَعَ عَلَيْهِ الْمُسْلِمُونَ

“Dalam hadits ini menunjukkan bolehnya bersedekah untuk mayit dan itu disunnahkan melakukannya, dan sesungguhnya pahala sedekah itu sampai kepadanya dan bermanfaat baginya, dan juga bermanfaat buat yang bersedekah. Dan, semua ini adalah ijma’ (kesepakatan) semua kaum muslimin.” (Imam An Nawawi, Al Minhaj Syah Shahih Muslim, 6/20)

Imam Ibnu Katsir Rahimahullah, dalam kitab tafsirnya:

فأما الدعاء والصدقة فذاك مجمع على وصولهما، ومنصوص من الشارع عليهما.

Adapun doa dan bersedekah, maka keduanya telah disepakati (ijma’) akan sampai kepadanya (mayit), dan keduanya memiliki dasar dalam nash syariat.” (Imam Ibnu Katsir, Tafsir Al Quran Al ‘Azhim, Juz.7, Hal. 465)

Demikian. Wallahu A’lam.