– Curang dalam timbangan bukan hanya timbangan makanan dan bensin lho.
– Tapi juga dalam meyakini dan menyebarkan berita
– Jika berita berisi KEJELEKAN orang atau kelompok yang dibencinya, maka dia langsung percaya dan disebarkannya, tanpa upaya sama sekali memeriksa kebenaran berita tersebut. Hilangnya kesadaran memeriksa berita.
– Tapi, jika berita tentang KEJELEKAN orang yang disukainya, atau kelompoknya, dengan sigap dia berkata “Benar tidak beritanya?”. Kesadaran tabayyun (memeriksa berita) itu muncul.
– Jika ada berita KEBAIKAN tentang orang atau kelompok yang tidak dia sukai, hatinya sempit dan remuk, dan berusaha menutup-nutupinya, bahkan bertanya, “Masa sih dia begitu?”
– Tapi jika berita tentang KEBAIKAN dirinya atau kelompoknya sendiri, maka dia akan bergembira dan menyebarkannya, seolah hanya dirinya yang baik
– Sikap ini muncul dari ‘Ainus Sukhti (mata kebencian) kepada orang atau kelompok yang tidak sejalan dengannya
– Di sisi lain, ini juga ‘Ainur Ridha (mata cinta) berlebih yang melahirkan ta’ashub (fanatik) dengan diri sendiri dan kelompoknya
– Inilah orang-orang yang curang dalam timbangan terhadap berita, dan celakalah mereka.
Wallahu A’lam wa Lillahil ‘Izzah
✍ Ust. Farid Nu’man Hasan Hafizhahullah