Home KONSULTASI SYARIAH

Kucing adalah Hewan Kesayangan Nabi, Benarkah?

1261
SHARE

Pertanyaan:

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh, Ustadz. Apakah benar kucing adalah hewan kesayangan Nabi? Lalu, apakah memelihara kucing itu baik? Jazakallahu khairan.

Jawaban Ustadz Farid Nu’man Hasan Hafizhahullah:

Wa’alaikumussalam wa Rahmatullah wa Barakatuh.

Tidak ada keterangan bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam secara khusus menyayangi kucing. Tapi, kucing sebagai hewan yang beredar di sekitar kita dan itu benarkan oleh syariat, benar adanya. Lalu, ada sahabat Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang memelihara kucing bahkan akrab, juga benar adanya.

Berikut ini keterangannya:

عَنْ كَبْشَةَ بِنْتِ كَعْبِ بْنِ مَالِكٍ وَكَانَتْ عِنْدَ ابْنِ أَبِي قَتَادَةَ أَنَّ أَبَا قَتَادَةَ دَخَلَ عَلَيْهَا قَالَتْ فَسَكَبْتُ لَهُ وَضُوءًا قَالَتْ فَجَاءَتْ هِرَّةٌ تَشْرَبُ فَأَصْغَى لَهَا الْإِنَاءَ حَتَّى شَرِبَتْ قَالَتْ كَبْشَةُ فَرَآنِي أَنْظُرُ إِلَيْهِ فَقَالَ أَتَعْجَبِينَ يَا بِنْتَ أَخِي فَقُلْتُ نَعَمْ قَالَ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّهَا لَيْسَتْ بِنَجَسٍ إِنَّمَا هِيَ مِنْ الطَّوَّافِينَ عَلَيْكُمْ أَوْ الطَّوَّافَاتِ

Dari Kabsyah binti Ka’ab bin Malik istri Ibnu Abu Qatadah, bahwa Abu Qatadah masuk menemuinya. (Kabsyah) berkata, “Aku menuangkan air untuknya, tiba-tiba seekor kucing masuk dan meminumnya, Abu Qatadah kemudian memiringkan bejana tersebut hingga kucing tersebut dapat minum.” Kabsyah berkata, “Abu Qatadah tahu bahwa aku sedang memperhatikannya, maka ia pun berkata, “Apakah Engkau heran, wahai putri saudaraku?” Aku menjawab, “Ya.” Ia berkata, “Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, ‘Kucing tidak najis. Ia merupakan hewan yang biasa berkeliaran di sekelilingmu.'” (H.R. At Tirmidzi no. 92, hasan shahih)

Imam Ash Shan’aniy mengatakan hadits ini menunjukkan sucinya kucing dan liurnya. Allah ringankan manusia dengan menetapkan ketidaknajisannya dalam rangka mengangkat kesulitan, karena keberadaannya yang sering di rumah manusia bahkan kadang membantu manusia. (Subulussalam, 1/33)

Tentang Abu Hurairah (Bapak Si Kucing Kecil), diceritakan oleh Syaikh Ibnu Utsaimin:

Kebanyakan manusia tidak mengetahui nama Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu, oleh karena itu terjadilah perbedaan pendapat tentang nama periwayat hadits ini, dan pendapat yang paling benar dan lebih dekat dengan kebenaran adalah yang disebutkan oleh penyusun kitab ini [Imam An Nawawi] Rahimahullah bahwa namanya adalah: Abdurrahman bin Sakhr. Lalu, dia diberikan kun-yah [gelar] dengan Abu Hurairah karena dia memiliki seekor kucing [hirrah] yang senantiasa bersamanya, maka karena pertemanan itulah dia dijuluki dengan itu. (Syaikh Ibnu Al ‘Utsaimin, Syarh Al Arbain An Nawawiyah, Hal. 529. Mawqi’ Ruh Al Islam)

Demikian. Wallahu A’lam.